Selasa, 24 Maret 2009

Editorial bersama

Krueseumangat…….
Tadong beukong, beu teudoeng lage geupula……….

Pembaca, filosofis tersebut kami pakai sebagai semangat kami untuk lahir, berdiri, berjalan dan berkembang. Sebuah keinginan yang sederhana, sesederhana tabloid yang sedang anda pegang saat ini
Yang tidak “sederhana” adalah waktu kelahiran kami, yaitu saat rakyat Indonesia sedang mencari dan menimbang serta memilih wakil wakil mareka yang akan duduk di parlemen.

Soal waktu adalah soal kesempatan dan kesiapan. Saat ini kami baru memiliki kesempatan dan saat ini juga kami baru memiliki kesiapan. Sesungguhnya keinginan untuk menerbitkan sebuah media seperti ini sudah lama kami rintis dan kami siapkan. Namun dalam perjalannya, menerbitkan sebuah media tidaklah mudah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada sejumlah persoalan yang harus kami pahami dan kami sepakati, teruma soal isi laporan dan kebijakan redaksi yang harus kami junjung tinggi.

Kami bekarya dengan konsep Peace Jurnalism, untuk perdamaian dan demi perdamaian. Kami akan berada diatas semua golongan dan semua kepetingan kelompok.


Pembaca yang Budiman, media yang kami namakan Peuneugah Aceh ini kami dedikasikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, baik yang berada di Aceh maupun yang berada diluar Aceh. Secara harfiah, kata Peuneugah Aceh berarti berita, cerita atau kabar dari dan untuk Aceh.

Selain itu, nama Peuneugah Aceh kami pilih hanya untuk menunjukkan bahwa kami berbeda dengan media lain yang telah ada.
Walau dengan tenaga ala kadar, izinkan kami untuk bekarya dan mengaplikasikan saran-saran yang baik dari khalayak, demi kesempurnaan.
Untuk edisi perdana dan edisi selanjutnya, kami menginginkan yang terbaik dan di terima pembaca. Karena itu, kami respek terhadap perkembangan perpolitikan di Aceh menjelang pesta rakyat 2009. Tentunya kami melihat kehadiran parpol lokal menjadi nuansa yang baru dan ini yang pertama di Indonesia. Di liputan utama kami edisi ini, menyorot bagaimana Partai Aceh, partainya bentukan mantan gerilyawan, merebut simpati empat juta Rakyat Aceh.
Tentunya tidak itu saja, rubrik Haba Neek menjadi sebuah ispirasi petuah-petuah dari seorang Nek yang bijak dalam mengarahkan Cuco. Di rubrik Hukum dan Reusam, anda bisa membaca peristiwa-peristiwa pemilu yang kami sajikan berdasarkan fakta dan fakta sehingga enak di baca.

Tunggu dulu! Sosial masyarakat, profile para caleg, juga mendapat tempat disini. Agar otot jangan tegang kami juga menyediakan Rubrik Olah raga, tentunya geliat olah raga di Nanggroe. Kami juga tidak lupa, merangkum informasi dari berbagai kabupaten di Aceh.
Di halaman Haba Luwa, kami menyajikan informasi terkini di luar Aceh dan punya kaitan dengan Aceh. Tidak lupa Kolom opini, di kolom ini kami menampilkan tulisan para penulis –penulis yang sudah jelas memahami konteks Aceh.
Dari balek kemudi redaksi, Nasier, Irmansyah, Munir, Imran, Jeumpa, Madan, Uli, Igadeng, Arumia, Nuyun, AMH Gandapura, mengucapkan selamat membaca edisi perdana kami. (***)